Kisah Eyang Sapu Jagad

Kisah Eyang Sapu Jagad

Kisah Eyang Sapu Jagad Di balik keindahan dan kemegahan Gunung Merapi, tersimpan kisah misterius tentang sosok penunggunya. Sosok tersebut dikenal dengan sebutan Misteri Eyang Sapu Jagad.

Menurut cerita yang diwariskan secara turun-temurun, Eyang Sapu Jagad pada awalnya adalah seorang juru taman di Keraton Mataram. Ia dikenal sebagai sosok yang rajin dan tekun dalam bekerja. Suatu hari, Panembahan Senopati, raja Mataram saat itu, memberikan sebuah telur kepada juru taman tersebut. Telur tersebut merupakan pemberian dari Nyi Rori Kidul, penguasa alam gaib di pantai selatan Jawa.

Panembahan Senopati menyuruh juru taman itu untuk memakan telur tersebut. Juru taman pun menuruti perintah sang raja. Namun, setelah memakan telur itu, ia berubah menjadi raksasa besar yang berwajah menyeramkan.

Juru taman yang sudah berubah wujud itu pun menjadi geger. Ia protes kepada Panembahan Senopati, mengapa ia berubah menjadi raksasa. Panembahan Senopati pun menjelaskan bahwa perubahan wujud itu adalah takdir dari Tuhan. Ia juga menyuruh raksasa itu untuk menjaga Gunung Merapi.

Sejak saat itu, raksasa itu pun menetap di Gunung Merapi. Ia dikenal sebagai Eyang Sapu Jagad, penunggu Gunung Merapi.

Makna Kisah Eyang Sapu Jagad

Eyang Sapu Jagad

Kisah Eyang Sapu Jagad mengandung makna yang mendalam. Kisah ini mengajarkan kita untuk menerima takdir dengan ikhlas. Meskipun awalnya juru taman itu berubah menjadi raksasa yang menyeramkan, namun ia akhirnya bisa menerima takdirnya dan menjadi penunggu Gunung Merapi.

Kisah ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga alam. Gunung Merapi merupakan gunung berapi aktif yang perlu dijaga kelestariannya. Eyang Sapu Jagad pun berperan penting dalam menjaga Gunung Merapi.

Labuhan Gunung Merapi

Sebagai bentuk penghormatan kepada Eyang Sapu Jagad, masyarakat sekitar Gunung Merapi melakukan tradisi labuhan. Labuhan adalah ritual mengirimkan sesaji ke Gunung Merapi. Sesaji yang dikirimkan biasanya berupa makanan, minuman, dan hewan kurban.

Tradisi labuhan sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu. Tradisi ini dipercaya dapat menjaga keselamatan Gunung Merapi dan masyarakat di sekitarnya.

Kisah Eyang Sapu Jagad merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Kisah ini tidak hanya menarik untuk disimak, namun juga mengandung makna yang mendalam.(MIS)

Related posts